Ulasan Buku Psikologi - Emotional Healing Therapy, Irma Rahayu




Awas, jangan remehkan emosi! Tahukah Anda kalau emosi negatif bisa menjadi penyebab berbagai masalah dalam kehidupan, seperti gangguan fisik termasuk penyakit kronis, hambatan finansial dan karier, masalah hubungan dengan pasangan dan orang terdekat, termasuk menghambat pencarian jodoh. 

Emotional Healing Therapy merupakan terapi praktis untuk melepaskan emosi bawah sadar yang dapat membantu Anda menemukan tujuan hidup, memperoleh kesehatan fisik dan psikis, meraih hubungan menyenangkan dengan pasangan dan keluarga, menemukan jodoh yang tepat, mencapai karier yang diinginkan, serta menggapai kebebasan finansial. Baca buku ini, coba metodenya, dan langsung dapatkan hasil nyata dalam hidup Anda!

-sinopsis belakang buku


Emotional Healing Therapy

Penulis : Irma Rahayu
Editor :  Anjelita Noverina
Penerbit : Grasindo, PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 
ISBN : 978-602-251-902-7
Dicetak pertama kali Oktober 2013

Ini buku tema psikologi yang aku beli tahun 2015. Inget buku ini dan pengen ngereview gara-gara terlintas pengen bikin novel tentang psikologi. Terlebih, di buku ini terdapat pengenalan jenis emosi, penyakit yang ditimbulkan apabila ada emosi tertahan, inner child, dan kasus-kasus yang sering terjadi saat penulis memberikan terapi. Bagi yang punya trauma masa lalu, dan ingin berdamai dengan inner childnya buku ini recommended banget.  
Proses Emotional Healing dan Inner Child ini tidak membuat kita menjadi bebas dari masalah seumur hidup. Masalah itu akan terus muncul hingga kontrak kita di dunia selesai. Namun yang menjadi tujuan dan hasil akhir adalah sikap dan cara pandang kita dalam melihat dunia, beserta kemampuan dalam membuat segala masalah yang kita hadapi menjadi lebih ringan. Anda akan selalu mendapatkan ide, solusi, dan intuisi yang menuntun Anda pada pemecahan masalah. 

Emosi adalah energi yang bergerak di tubuh kita. Apabila emosi itu ditahan dan disembunyikan dalam tubuh, maka energi yang terjebak itu menjadi hambatan bagi fungsi tubuh yang lain. Energi itu mengalir di dalam darahnya, mempengaruhi, serta mengacaukan sistem imun, sistem pencernaan, dan sistem lainnya dalam tubuh. Tergantung energi itu mau singgahnya di mana. 

Dampak lebih lanjut dari emosi yang tertahan itu adalah timbulnya penyakit. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan emosi dicatat oleh penulis dalam bukunya, yaitu:
1. Radang sendi: akibat dari perasaan tidak dicintai, ditolak, dan perasaan dikorbankan
2. Demam : perasaan marah yang tidak mampu dikendalikan dan diekspresikan (suka nemu di drama-drama yang tokohnya demam karena saking marahnya dengan orang tua atau inget trauma masa lalu).
3. Ginjal: kekecewaan, perasaan gagal, dan rasa malu yang ditekan
4. Sakit maag : takut, cemas, dan perasaan tidak puas pada diri sendiri (Hayoo,, siapa yang punya maag?)
5. Penyakit paru-paru: putus asa, kelelahan emosional, dan luka batin (waktu kecil pernah sakit flek paru-paru, apakah ini berhubungan dengan warisan emosi dari orang tua?)
6. Sakit punggung: ketakutan akan uang dan merasa terbebani
7. Sakit pinggang : rasa tidak dicintai, dan butuh kasih sayang
8. Penyakit jantung: rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal, dan marah
9. Kanker: kebencian atau kekecewaan terpendam, serta makan hati yang menahun (kok serem ya?)
10. Diabetes: keras kepala, tidak mau disalahkan, dan keinginan selalu mengontrol
11. Glaukoma : tekanan dari luka masa lalu, tidak mampu memaafkan
12. Jerawat : tidak menerima diri sendiri, tidak suka pada diri sendiri (hmmm... apakah kamu jerawatan dan merasa tidak suka pada diri sendiri? mungkin sometimes aku merasa begitu)
13. Pegal-pegal: ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk, dan kebosanan
14. Obesitas: ingin dilindungi, kemarahan terpendam, serta tidak mau memaafkan
15. Mata minus: takut akan masa depan
16. Mata plus: tidak mampu memaafkan masa lalu

Emosi tidak perlu dibuang dan dihilangkan. Rasa sedih dan marah tetap diperlukan tubuh. Hanya saja, yang diperlukan adalah meyelaraskan dan menyeimbangkannya. 






Comments

Popular Posts