Ayat-Ayat Cinta 2 [REVIEW]



Sutradara      : Guntur Soehardhanto
Produser       : Manoj Punjabi dan Dhamoo Punjabi
Skenario       : Alim Studio dan Ifan Ismail
Berdasarkan : Ayat-ayat cinta 2 oleh Habiburrahman El Shirazy
Pemeran       :
  • Fedi Nuril sebagai Fahri bin Abdullah
  • Tatjana Saphira sebagai Hulya
  • Chelsea Islan sebagai Keira
  • Dewi Sandra sebagai Sabina
  • Nur Fazura sebagai Brenda
  • Pandji Pragiwaksono sebagai Hulusi
  • Bront Palarae sebagai Baruch (anak Nenek Catarina)
  • Dewi Irawan sebagai Catarina
  • Deborah White sebagai Janet
  • Cole Gribble ebagai Jason
  • Arie K . Untung sebagai Misbah
  • Melayu Nicole Hall sebagai Layla
  • Millane Fernandez sebagai Lynda
  • Mathias Muchus sebagai Paman Fahri
  • Syifa Hadju sebagai Fatimah
  • Paul Lapsley sebagai Polisi

Cerita bermula di Palestina.  Pesawat tempur tampak beterbangan di langit.  Beberapa kali bom berdentum, jatuh menghancurkan bangunan untuk kesekian kalinya.  Orang-orang berlarian melindungi diri.

Seorang perempuan bercadar melakukan sebuah panggilan di tengah kepanikannya.  "Fahri... Felicia...".  Sayang,  tiba-tiba hubungan mereka tak bisa lagi dijangkau.  Perempuan itu terjatuh dan bom meledak tak jauh dari tempatnya.

----
Edinburgh,  Skotlandia

Di sinilah setting lokasi film ini. Fahri bekerja sebagai dosen ditemani oleh Hulusi, mantan preman yang sudah tobat dan ditugaskan menjadi driver Fahri. Awal-awal film merupakan panggung Fahri untuk menggambarkan penonton sosoknya kini. 

Fahri selalu berusaha sholat tepat waktu meski di dalam kelas. Ia melakukannya tepat sebelum kelas mulai. Mahasiswanya pun ikut melihat karena persis berada di depan mereka. Setelah selesai sholat, Fahri mengemukakan alasannya. Lebih butuh waktu lama jika ia sholat di luar kelas, sedangkan musholla atau masjid terdekat jauh. 

Keanehan no 1: Fahri mengajar mahasiswanya menggunakan bahasa Indonesia. Sementara beberapa mahaiswanya memang digambarkan memakai bahasa Inggris. Enaknya Fahri ngajar pakai bahasa Inggris aja. Biar nanti ditambahkan translate bahasa Indonesia. Biar film lebih terasa nyata.

Fahri juga selalu melantunkan dzikir saat di mobil. Tidak disuarakan memang apa yang dibaca. Bisa dzikir, bisa juga murojaah hafalan qur'annya. Ia tak segan membantu tetangganya yang membutuhkan bantuan, meski mereka bersikap ketus padanya karena ia muslim. Ada Keira pemain biola berbakat namun kekurangan biaya untuk melanjutkan sekolah. Nenek Catarina yang rumahnya dijual oleh anak tirinya. Brenda yang sering ditolong Fahri dan Hulusi ketika mabuk. Jason yang sering mencuri di toko milik Fahri. Semuanya Fahri bantu. Bantuannya pun nggak tanggung-tanggung!

1)Beliin rumah buat Nenek Catarina yang beragama Yahudi. 2)Memberikan beasiswa pada Keira tanpa sepengetahuannya (meskipun Keira dan Jason ini sensi banget sama Fahri karena mereka menganggap Fahri sama dengan teroris yang membunuh papanya di London dengan bom. 3)Fahri juga memaafkan Jason yang mencuri di tokonya. Bahkan menggratiskan jika ia memerlukan sesuatu dari toko itu. 

Selain dosen, Fahri memang mempunyai swalayan. Barang-barang yang dijual di swalayan itu berasal dari Indonesia. Asetnya bersama Aisha ini ia jalankan dengan sebaik-baiknya. 

Lalu kemana Aisha? 

Penonton dibuat bertanya-tanya. Bahkan Misbah, teman Fahri ketika di Mesir juga tidak tahu ke mana Aisha. Misbah datang ke Edinburgh untuk tinggal bersama Fahri. Tidak disebutkan dalam film tujuan Misbah ke Edinburgh untuk apa. 

Perlahan diceritakan kalau kabar Aisha tidak diketahui sejak tujuh bulan yang lalu. Ia menjadi volunteer di Palestina bersama temannya. Setelah Aisha mengalami keguguran dua kali, dokter mengatakan bahwa Aisha tidak bisa hamil.   Untuk menghibur hatinya, ia memutuskan pergi menjadi volunteer. Fahri pun mengizinkan. 

Sayangnya, Israel menyerang Gaza kembali. Fahri pun segera menyusul ke sana, mau menjemput Aisha pulang. Namun, Fahri pulang tanpa kabar apapun mengenai keberadaan Aisha. Sejak saat itu, Fahri terus berdoa akan keselamatan Aisha di manapun berada. Kebaikan yang ia jalankan juga karena mengingat amanah-amanah istrinya. 


Ada seorang wanita bercadar namanya Sabina. Ia pernah dituduh sebagai pengemis di depan masjid. Fahri menolongnya, sehingga ia tidak kena marah-marah orang lain. Sabina ternyata baru saja kemalingan. Ia sebenarnya adalah pedagang. Saat memberikan uang, Fahri mengatakan "Tolong doakan istriku. Semoga pahala amal ini sampai kepadanya."



Beberapa kali Sabina juga dikejar aparat keamanan karena tidak mempunyai kartu identitas. Fahri pun menolongnya kembali. Sabina bisa tinggal di rumahnya menjadi asisten rumah tangga. 


Keanehan no.2. Bisa-bisanya Fahri mengajak Aisha tinggal di rumahnya padahal isinya laki-laki semua. Oow. Fahri juga bilang sih, Aisha juga bisa tinggal menemani Nenek Catarina di rumahnya. 

Hulya, sepupu Aisha ternyata datang ke Edinburgh untuk melanjutkan studinya di kampus yang sama dengan Fahri. Seiring waktu, Hulya memiliki ketertarikan pada Fahri. Perama kali ketemu di kampus, Fahri tidak mengenal Hulya. Akhirnya Hulya mengaku bahwa ia sepupunya Aisha. Hulya pun meminta mereka swafoto untuk ditunjukkan ke Babanya Hulya.


Ternyata... Hulya juga suka sama Fahri. Beberapa kali ia membuatkan masakan untuknya dan membantu menyiapkan presentasi tentang debat ilmiah. Hulya yang cerdas cukup agresif juga mendekati Fahri apalagi ketika Sabina sudah tinggal di rumah Fahri. 

Keanehan no 3. Bisa-bisanya Fahri mau dasinya dibenerin sama Hulya dengan jarak sedekat itu. Fahri kan harusnya bisa nolak yaaah... 



Di film ayat-ayat cinta 2 ini, Fahri lagi-lagi ditaksir banyak orang. Entah di kampus, di swalayannya, dan juga tetangganya. Beberapa kali dapat kue, dan masakan Indonesia juga. Mentang-mentang lagi ditinggal istrinya jadi banyak yang ngedeket yaah.... Sampai-sampai menontonnya pun geleng-geleng kepala. 


Babanya Hulya akhirnya datang dan menemui Fahri. Ia bilang nikahi saja Hulya. Fahri belum bisa menerima  jika Aisha belum jelas keberadaannya. Apakah keluarga besar sudah menyerah terhadap Aisha?

Di tengah sholat istikhorohnya,  Fahri meminta nasihat pada Misbah. Ketika itu mereka berada di sebuah masjid. Misbah pun bilang pada Fahri, 
" Jangan menipu Allah. Allah tahu apa yang ada di dalam hatimu. Segala kebaikan yang kamu lakukan semoga itu sudah betul-betul diniatkan untuk Allah. Ini nasihat buat gue juga sih"

Fahri tiba-tiba terpekur. "Tapi...selama ini kebaikan itu...." Fahri tidak mampu melanjutkan. Ia pun menangis menyadari bahwa selama ini ia belum sempurna mencintai Allah. 

"Apapun niatmu, jika itu baik pasti Allah ganjar dengan kebaikan pula. Tapi jangan menipu Allah"

______
Mungkin di sini Fahri menyadari kebaikan yang ia lakukan selama ini adalah jalannya buat bertemu Aisha kembali. Belum murni seutuhnya karena Allah~

Perjuangan untuk ikhlas itu memang luar biasa yah. Soundtracknya Ayat-ayat Cinta 2  Krisdayanti mungkin sesuai dengan rasa Fahri. 


Fahri pun memutuskan untuk menikah dengan Hulya. 

Suatu siang, Sabina tengah sholat di kediaman Nenek Catarina dengan melepas cadarnya. Ia berdoa mengenai hubungannya dengan Fahri. Doanya tersebut rupanya terdengar juga oleh Nenek Catarina. 

"Kamu Aisha kan?" tanya Nenek Catarina.
Sabina yang sudah terlihat wajahnya hanya bisa memohon kepada Nenek Catarina untuk merahasiakannya dari Fahri. Bahkan, ketika Sabina diminta untuk melakukan finger print sama Brenda, ia membakar jarinya di atas kompor supaya sidik jarinya tidak terbaca. Padahal Brenda mau membantunya mendapatkan identitas kembali, sehingga ia tidak akan dituduh menjadi imigran gelap. Sabina tetap teguh identitasnya tidak mau diketahui Fahri. Jika memakai finger print, identitasnya sebagai Aisha akan terungkap. Jadi ia memilih menggunakan cara lain untuk mendapatkan identitasnya. 

Pernikahannya dengan Hulya tiba. Akad berlangsung dengan hikmat. Tak banyak orang sadari, ketika resepsi berlangsung Sabina alias Aisha memisahkan diri. Perlahan, ia keluar dari pesta dan pulang ke rumah. Hanya Nenek Catarina yang mengetahuinya. Nenek seolah-olah tahu apa yang dirasakannya.

Sabina alias Aisha menuju rumahnya. Menaiki tangga secara perlahan menuju ruangannya bersama Fahri di lantai 2. Foto-fotonya bersama Fahri ia amati,  berharap masa lalu kembali lagi.  Biola yang dulu sering ia mainkan,  bahkan tidak bisa ia sentuh semaunya.  Aisha terduduk dan menangis. 

Di sinilah twist film belangsung. Di tengah kebahagiaan Fahri dan Hulya, Sabina tetaplah perempuan yang sejatinya masih mencintai Fahri dan merindukannya. Banyak penonton juga yang mengeluarkan air mata di scene ini.

Soundtracknya Rossa juga mendukung banget lho.  


Kebahagiaan Fahri dan Hulya mulai menguar. Sementara Sabina tetap berusaha membantu Hulya dalam menyiapkan kebutuhan Fahri. Ada scene juga di mana Hulya mau menyiapkan teh camomile kesuakaannya untuk Fahri. Tapi Sabina bersikukuh jika Fahri hanya menyukai Teh mint. Menurut Hulya, Fahri juga harus mencoba teh kesukaannya. daaan... ternyata Fahri bisa suka juga dengan teh kesukaannya Hulya. (Sabina/Aisha cemburu)

Hulya akhirnya hamil! Ia bisa mengandung anak Fahri. Sabina alias Aisha juga ikut senang mendengarnya. Fahri dipindahkan kerjanya ke universitas lain karena ia dituduh membantu teroris. Atas bantuan profesor kenalannya, Fahri pun hanya dipindahkan saja. Ia masih bisa tetap mengajar dan profesional sebagai dosen muslim.

Suatu ketika, Fahri sengaja menonton televisi. Ternyata acara konser biola Keira. Di situ ia mendapat apresiasi dan antusias penonton. Ketika diwawancara dan diundang talkshow, Ia bercerita ada malaikat yang datang dalam hidupnya, membantunya mewujudkan cita-cita.

"Jika ia wanita, maka akan aku jadikan saudara. Jika ia laki-laki maka akan aku jadikan suami" ujarnya. 

Keanehan 4. Kenapa jadi kata-kata Ibu Sangkuriang yang keluar?  
Ketika menonton acara tersebut, Fahri tersedak. Hulya yang memperhatikan belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi.

Beberapa hari kemudian rumah mereka ada yang mengetuk. Tidak disangka, ternyata Keira yang datang. Mengetahui yang didatanginya adalah rumah Fahri, Keira menolak dan marah. Ia heran mengapa Madam Varenka (guru biolanya) menyuruhnya ke sini untuk berterima kasih?


Hulya yang pun paham situasinya. Ia menjelaskan bahwa memang Fahri yang telah membiayai sekolah biola Keira. Mereka pun membicarakannya di dalam rumah secara baik-baik. Mengetahui hal tersebut, Keira pun memohon kepada Hulya untuk mengijinkan Fahri menikahinya hingga menangis. Ia sebetulnya sangat menyesal telah marah pada orang yang salah. Ia juga malu pada dirinya sendiri.

"Nikahi aku Fahri..."

Di situ Fahri justru memintanya untuk mencabut perkataannya di televisi. "Anggaplah itu beasiswa untuk modalmu hidup selanjutnya. Baik buruknya ditentukan olemu sendiri. Bantuan tidak ada artinya apa-apa jika bukan dirimu yang membuktikannya bahwa kamu adalah pemain biola hebat! Maka, tolong cabut perkataanmu. Saya tidak bisa menikah lagi."

Keira akhirnya meminta maaf atas perbuatannya selama ini.

Seiring berjalannya waktu, hampir tiba waktunya Hulya melahirkan. Di sebuah pom bensin (mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit) Hulya ditemani Sabina ke toilet, sementara Fahri mengisi bensin.

Tiba-tiba Bahadur muncul dan bertabrakan bahu dengan Hulya. Bahadur marah dan Hulya minta maaf. Secara reflek, ketika Bahadur melewati Sabina, Sabina menyebut namanya.

"Bahadur.."

Bahadur yang terpanggil menoleh dan langsung menembak bahwa ia Aisha. Sabina pun didorong hingga cadarnya terlepas. Bahadur naik pitam karena ia benar-benar Aisha. Dendamnya yang tersimpan lama muncul ke permukaan. Ia masih tidak terima masuk penjara karena Aisha. (Di AAC 1 Bahadur masuk penjara menggantikan Fahri karena memperkosa Naura).

Bahadur mengeluarkan pisau. Aisha yang terjepit ditolong oleh Hulya. Pisau pun menghujamnya. Hulya langsung terkapar. Fahri segera datang setelah mendengar jerit minta tolong Sabina.

Baku hantam pun terjadi anatar Fahri dan Bahadur, hingga akhirnya Fahri bisa melumpuhkan Bahadur dan bantuan pun datang.

Mereka di rumah sakit. (Bahadur entah ke mana, mungkin dibawa ke kantor polisi karena sudah melakukan percobaan pembunuhan). Fahri menatap Aisha. Sabina masih mengelak saat Fahri mau membuka cadarnya. "Aku Sabina....aku Sabina..."

Perlahan .. tersingkaplah kain yang menutupi wajahnya. Seketika tangis Fahri mengucur deras.  "Maafkan aku... selama ini aku buta tidak menyadarimu ada di dekatku"

Aisha pun luruh hingga memegang lutut Fahri untuk meminta maaf. Fahri mengangkatnya lagi untuk berdiri. Di situlah Aisha bercerita apa yang telah dialaminya.

"Aku tidak bisa menjadi istrimu lagi Fahri. Aku hancur luar dan dalam" ujarnya.

Saat serangan datang di Gaza, Aisha ditangkap tentara Israel. Ia dipenjara. Para tentara Israel mau menggunakannya untuk memuaskan nafsunya. Akhirnya ia lebih memilih menghancurkan apa yang mereka mau. Alat vital dan mukanya. (rasanya nyilu ketika menonton adegan ini) Demi menjaga kehormatannya, ia melakukan hal ini. Tentara Israel pun marah menyiksanya. Alhamdulillah ia bisa kembali ke Edinburgh (tidak diceritakan bagaimana Aisha sampai di sana).

Setelah penjelasan tersebut, mereka mendapat kabar Hulya berhasil melahirkan. Anaknya selamat, namun Hulya sendiri dalam kondisi kritis.

Hulya sudah bisa ditemui. Kondisinya lemah. Suaranya yang keluar pun lirih. Ia minta Sabina melakukan permintaannya. Fahri juga diminta untuk menuntunnya mengucapkan kalimat syahadat. Hulya pun meninggal. Semoga husnul khotimah.

Apa permintaan Hulya?

Permintaannya adalah supaya Aisha mau melakukan operasi wajah menggunakan referensi wajah dirinya. Aisha menyanggupi. (Scene oprasi ini juga buat ngilu pemirsaa. Kirain operasi plastik yang biasanya orang Korea. Ini bener-bener mindahin wajah Sabina ke wajah Aisha.) Fahri sampai istighfar melihat proses operasi ini.

Penutup

"Sama seperti Nabi Ya'kub yang diijinkan bertemu kembali dengan Yusuf anaknya. Maka, aku juga diizinkan Allah bertemu kembali dengan Aisha. Ya Allah segala cinta bertemu di jalan-Mu" 

Komentar

Fahri nyatanya tidak sesempurna itu. Ia memiliki kelemahan ya terhadap hatinya, perlakuannya terhadap wanita sering disalah artikan (terlalu baik dan mungkin bisa bikin php wanita juga kali ya). Ia juga hanya manusia yang berusaha menjadi hamba-Nya dengan berbuat kebaikan dan menunjukkan bahwa muslim itu tidak seperti apa yang mereka pikir. Seringkali Mulim menjadi kambing hitam atas terorisme yang terjadi. Fahri berusaha menolak semua itu. Isu keberagaman agama, toleransi, isu palestina juga diangkat dalam film ini. Dapet.

Di adegan Lomba Debat Ilmah maupun mengajar mahasiswa, ketokohan Fahri sebagai dosen banyak diambil alih orang lain. Belum ada adegan Fahri yang mengajar full jawabannya dia. Pernah di suatu adegan mendapat bantuan jawaban dari Hulya, kemudian di adegan debat dibantu jawabannya oleh Nenek Catarina (adegan mengharukan juga sih sebenarnya). Tapi Fahri jadi kurang show up terkait ke-dosenan-nya. Sementara untuk adegan Fahri sebagai suami okelah.

Secara keseluruhan film ini bagus, apalagi didukung dengan sountracknya yang dinyanyikan diva-diva Indonesia. Gambar yang diambil kameramen Mantap! Nuansa kota Scotlandia dan lokasinya dapet banget! Pengambilan gambar adegannya juga bagus, memberikan nilai plus-plus.

Selain adegan romantis, melodrama, dan sedikit thriller, film ini bisa buat kalian ketawa ngakak lho saking terhibur dengan akting Hulusi (Pandji) dan Misbah (Ari Untung). 

Kekurangannya adalah, bahasa yang digunakan pemeran berbahasa Indonesia, padahal pemerannya dari daerah edinburgh, dan turki, juga. Bicara dengan tetangga dan mahasiswa harusnya pakai bahasa Inggris. Translate Indonesia ditambahkan. Jika bicara dengan Hulya, Aisha, Sabina, Baba Hulya, dan Misbah okelah dengan bahasa Indonesia karena itu bahasa asli mereka.

Kisah cinta mereka patut diambil hikmah dan pelajarannya. Bagaimana Fahri mengisi kerinduan kepada Aisha, bagaimana Aisha menjaga kehormatannya dan bisa mengikhlaskan kebahagiaan Fahri adalah kebahagiannya juga, dan bagaimana peran Hulya bisa mengisi hari-hari Fahri dengan bahagia, hingga ia bisa melahirkan seorang anak. Semua orang punya perannya masing-masing.

Sekarang kembali diri sendiri, sang tokoh utama cerita. Peran seperti apa yang akan kau jalankan?

_____

#sinopsis #ayatayatcinta2 
REVIEW Ayat-Ayat Cinta 2 
Sinopsis Ayat-Ayat Cinta 2 
Soundtrack Ayat-Ayat Cinta 2 
Rangkuman Ayat-Ayat Cinta 2 

Comments

Popular Posts