Menjadi Wirausaha Muda Pemula Kemenpora


BTS - Behind The Scene-
Sebelum resign kerja, aku apply beasiswa short course ke luar negeri, yaitu CCIP Aminef 2017, AAS 2017 dan 2018 yang bertema bisnis. Sayangnya, dari tiga kali pendaftaran, jawabannya belum lolos.

Kenapa pilihnya bertema bisnis?
Karena untuk menjadi pengusaha di bidang perikanan aku perlu ilmu bisnis itu.

Pun, aku sadar diri juga bahwa untuk melanjutkan ke jenjang S2, aku belum memenuhi syarat dilihat dari score IELTSnya. Sementara short term course, score IELTSku masih memenuhi standar.




Sedih iya pas dapat email pemberitahuan you're unable to join the shortterm course :(

Ada sekitar 13 pendaftaran yang aku ikuti untuk study ke luar negeri ataupun ikut kursus pendek dengan tema berbeda. Alhamdulillah, Allah kasih jalan lain buat aku belajar bisnis, yaitu di Kemenpora!

Dari yang awalnya iseng iseng ikut daftar di link google form (macam ikut pendaftaran seminar) judulnya Peminatan Kewirausahaan Kemenpora, tiba-tiba masuk grup baru di whatsapp. Wirausaha batch 5. Wow!

Pertemuan satu belajar BMC (bussiness model canvas) dan motivasi menjadi pengusaha. Kita dapat tugas buat BMC dan dikumpulkan via email untuk diseleksi lagi siapa yang bisa ikut pertemuan selanjutnya.



Alhamdulillah lolos lagi.
Pertemuan kedua dapet tugas buat proposal bisnis dan diminta ada dokumentasi usahanya. Pada pertemuan ini kita dikasih informasi bahwa 100 peserta yg lolos akan dapat modal usaha dari negara. Wah, mata kami langsung hijau! Dari total 800 orang pemuda, hanya 100 yang dibiayai.

Mulailah aku memikirkan bisnis apa yang bisa aku jalankan. Karena ini bukan sekedar proposal, tapi harus sudah ada dokumentasi produk beserta proses pembuatannya.

Ibu menyarankan, bikin bandeng presto aja. Aku sepakat. Pembuatannya yang cukup praktis dan dari segi pasar, kompetitor, serta bahan baku pun bisa dijangkau. (Skripsiku juga bahas bandeng presto lho wkwkwk).

Haadzaa min fadhli rabbii, proposalku  masuk 100 besar. Alhamdulillah... kami dikumpulkan lagi buat tanda tangan berkas  dan udah siap bawa buku tabungan baru, npwp, serta stempel usaha.

Selanjutnya tinggal tunggu uang masuk ke rekening dan kita diminta buat membelanjakan semua uang tersebut dalam waktu 2 minggu. Setelah itu kita buat laporan pertanggungjawabannya.

Ikut pelatihan kewairausahaan kemenpora jadi salah satu hiburanku dari Allah. Ketemu coach bisnis luar biasa,  teman-teman muda yang energik dan kreatif dan nuansa gedung kemenpora yang berasa kepemudaannya. Sehari-hari berkutat dengan pekerjaan rumah dan bergaul ibu-ibu membuatku rindu aktivitas belajar  dan berkumpul dengan teman seumuran. 😊

Penumbuhan Minat Kewirausahaan Program Kemenpora ini bagus banget buat mendukung pemuda Indonesia. Apalagi tahun - tahun ini kita sedang berada dalam piramida kependudukan yang didominasi usia produktif, sementara lapangan kerja yang tersedia tidak mencukupi. Maka, menjadi mandiri dengan menjadi pengusaha adalah solusi terbaik. Kita juga bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Materinya mudah dipahami bahkan yang baru kenal dunia usaha. Kita juga dikumpulkan dengan pemuda dari daerah daerah, waktu itu lokasinya di bandung untuk Bimbingan Teknis Manajemen Keuangan. Pelatihan di hotel, dapat kaos, dan juga uang transport. Enak banget kaan :)

Mereka membawaku kembali positif, bahwa masih ada yang bisa aku lakukan di saat aku jadi pengangguran. Aku terbantu sangat. Terima kasih Kemenpora.



Comments

Popular Posts