Ramadhan Tahun Ini (2019)


Bismillah

Ada sebuah quotes bagus untuk memulai tulisanku kali ini.
Berhentilah mengkhawatirkan apa yang telah hilang, dan mulailah fokus terhadap apa yang harus kamu dapatkan.
Sudah hari ke tujuh Ramadhan, namun ibadahku dirasa kurang maksimal. Ingat ketika masa-masa masih di pesantren dan juga kuliah. Masjid masih menjadi tempat yang sering kukunjungi. Untuk sholat, rapat, belajar, mentoring, ngumpul sama temen, tilawah, bahkan sekedar menenangkan diri. Masjid adalah tempat terbaik untuk pergi.

Semenjak aku pindah ke Bogor, dan melewati Ramadhan di Bekasi, kegiatanku tidak lagi sama. Kerja berangkat pagi, pulang bisa malam hari sekitar jam delapan, bahkan jam sepuluh malam. Terawih tetap dijalankan, meskipun di rumah. Tilawah juga dijadwalkan, namun target belum terpenuhi seperti Ramadhan sebelumnya. Kantuk sudah mendera di jam segitu. Lebih sering realitanya tidur. Duuh, kalo ingat betapa ruginya!

Tiba-tiba aku ingat mereka, orang-orang yang pernah mengisi hari-hariku di Semarang. Semoga Allah melindungi dan memberkahi kehidupan kalian di manapun kini. Terima kasih ya sudah membuat berbagai paragraf di hidupku. Saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran.

Ada sebuah postingan dari Ashva. Dia juga cerita tentang Ramadhannya kini. Tugasnya menjadi Ibu dengan dua bayi yang sedang aktif-aktifnya. Masya Allah. Target-target Ramadhan yang sudah dia rencanakan buyar. Pas mau tilawah ada aja ujiannya. Entah anaknya yang nangis lah, minta dibacain buku, dan lain-lain. Nasihat suaminya, "Ingatlah terus bahwa mengurus anak itu juga ibadah."

Nah, kok sama ya Vha, meskipun dimensi kita berbeda.

Ayah juga berpesan hal yang sama. Ketika itu aku bertanya "Ramadhan nanti kalo masak bandeng terus kapan ibadahnya?"

"Memangnya bekerja itu bukan ibadah?" Ayah balik bertanya.

"Ya, ibadah juga sih. Maksud Nia, tilawahnya, sholat teraweh, dan sholat sunnah lainnya,"

"Nah, makanya jangan bilang kalo masak bandeng itu bukan ibadah. Itu juga termasuk bekerja asal diniatkan karena Allah jadi ibadah juga."

:D Cuma bisa senyum.

Iya, kita memang sedang diuji Allah di fase kita saat ini.
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (Al-Ankabut :2)

Cara berpikir, persepsi, makna bekerja, serta kedisiplinan lagi yang perlu dilatih. Semua bisa diatur. Kita tidak akan pernah menemukan waktu untuk segalanya. Jika kita ingin waktu, maka kitalah yang harus membuatnya.

Semoga Ramadhan kita bisa lebih baik dari tahun sebelumnya ya. Malam lailatul qodr yang menjadi impian banyak orang itu, semoga menjadi milik kita juga. Aamiin.

#renungan #Ramadhantahunini


Gambar terkait

Comments

Popular Posts