Ayah akan dampingi kamu



Sudah beberapa bulan di rumah, namun masih dicap pengangguran karena ga pergi ke kantor. Mencoba peruntungan sebagai pns, namun takdir berkata lain, belum lolos.

Bandeng presto yang jadi topik skripsi S1 akhirnya diterapkan. Beli alat-alat dengan gaji terkahir semasa kerja sebelumnya. Jadilah aku pengusaha bandeng. Entrepreneur (gaya!). Ya, persis seperti tulisan di name tag ubur-ubur ketika maba, mahasiswa baru.

Alhamdulillah, proposal usahaku lolos seleksi Wirausaha Muda Pemula Kemenpora 2018. Dapat dana 15 juta, bisa dipakai beli ini itu buat tambahan modal.



Mata juga merem melek buat menyiapkan pesanan bazaar. Berkutat dengan ikan mulai dari penyiangan sendiri, menyiapkan bumbu, dan packing. Kadang sedih ketika menemukan produk bandeng masih tersisa di warung sayur. Bahagia juga ketika menerima uang meskipun tidak mencapai target pemasaran. Usaha terrnyata juga tidak mudah cuy!

Ada semangat ketika ayah bilang, "Tenang Nak, ayah akan dampingi kamu."

Cess, ada haru melesak-lesak dada. Jadi semangat lagi deh. Kini meski aku sudah bekerja, Ayah dibantu Ibu melanjutkan usaha bandeng ini. Biidznillah, pasarnya juga semakin luas. Permintaan yang awalnya hanya 5 kg seminggu, kini menjadi 10-15 kg bandeng per hari. Masya Allah :)

#milenialentrepreneur #ceritazulfa

Comments

Popular Posts