Dua Puluh-an (20)

Bahagia telah menjadi wisudawan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, tepatnya tanggal 24 Januari 2018 lalu. Perjuangan 4,5 tahun kuliah purna sudah. Kabar bagusnya kamu berhasil meraih cumlaude! Kabar buruknya, ini apresiasi sejenak untuk masuk ke tahap berikutnya. Selamat datang di Quarter Life of Crisis!


Quarter Life of crisis merupakan krisis seperempat hidup yang dialami seseorang pada usia sekitar 20-30 tahun. Bagi sobat yang belum pernah dengar kata ini, biasa aja. Aku juga pertama kali mendengarnya ketika menginjak usia 22 tahun, dari penulis Kurniawan Gunadi. 

Barangkali kita udah mulai merasa galau ketika mengerjakan penelitian dan menyusun skripsi yang keliatannya kok mandeg dan stagnan. Entah itu karena penelitian yang belum berhasil, sulit ketemu dosen, atau masalah dengan diri sendiri, malas. Setidaknya yang kamu lakukan masih jelas, tidak ada yang salah karena kamu masih dalam proses belajar. Mahasiswa.

Setelah dua minggu berjalan dengan status fresh graduate, kepala mulai spaneng ditambah dengan uang yang semakin menipis. Lepas dari kuliah, kamu mau apa?

Bangun di pagi hari, membuat jadwal apa yang harus dilakukan hari ini. Keperluan pribadi dan masih ada keperluan organisasi. Rapat A, B, ketemu orang, dapat semangat dan inspirasi baru. Meskipun ketika kembali ke wisma (rumah sewa), masih terbayang dan terasa kehangatan keluarga saat mereka tiba di sini dua minggu lalu. 

Apa saja krisis seperempat hidup ini?
Pertanyaan sakral dari orang-orang yang peduli terhadapmu. 
1. Pekerjaan. Mau kerja apa?
2. Kuliah lagi. Mau S2 di mana? apakah effort atau usahamu untuk S2 diperlukan untuk masa depanmu?
3. Relationship. Kapan menikah?

Setelah kamu sudah mapan, dan menikah. Peranyaan akan berlanjut. 
4. Anak
5. Kendaraan, rumah, dan lain-lain.

Hingga akhirnya ini membuatmu berat. Masa 20-an ini kamu sudah memiliki tanggung jawab moral dan finansial yang sudah mulai diemban sendiri. Beberapa di antaramu mungkin masih dapat support financial dari orang tua, atau bahkan sudah mandiri sejak masih kuliah. Usia 20-an berarti kita membayar tagihan pulsa telepon, bayar kos (kalau merantau), ongkos perjalanan, dan membeli/menyajikan makanan sendiri. 

Ada nih nasihat yang keren dari Raditya Dika di Draw of My Life-nya.
Dalam hidup, ada 3 orang yang mendefinisikan hidup kita. 1) Orang yang memberi penghargaan (misalnya temannya yang ketawa ketika membaca karya pertamanya), 2) Orang yang memberi dukungan (bokap yang bilang "kamu boleh jadi apa saja, asal menjadi yang terbaik"), dan 3) Orang yang memberi keraguan (ya, seperti teman SMAnya yang bilang kalau kerja kita punya jenjang karir, sementara penulis?). Bagaimana hidup kita tergantung bagaimana menyikapi 3 (tiga) tipe orang ini. 

Periode usia 20-an ini hanya akan berlangsung selama sepuluh tahun. Jadi, nikmatilah setiap waktu, manis dan pahitnya, karena masa lalu tidak akan kembali.  Mari kita pakai tag #mudacumasekali #cita-cita

Sukses tidak datang tiba-tiba. Kamu perlu berjuang untuk meraihnya! (Dasairy Zulfa)

Comments

Popular Posts