Keyakinan pada Pintu-pintu Rezeki




Sudahkah kita mengimani Allah membuka pintu-pintu rezeki Allah?
Apakah di hati kita masih ada keGalauan terhadap rezeki?  Uang, jodoh, kendaraan, rumah
Ia hidup hari ini, namun terbayang-bayang masa lalu, dan ia takut masa depannya.

Allah sudah memberikan kesempatan hari ini, maka berkaryalah hari ini. Jangan terbayang-bayang masa lalu. Jika Allah sudah memberikan kecukupan keamanan, kesehatan, dan makanan pada hari ini, berarti Allah sudah membentangkan rezekinya.

Rezeki apa yang masih menjadi kegalauan kita?

Allahu Arrozaq, Alfattah
Allah Maha Memberi Rizki, Allah yang akan membuka pintu rizki.

Kisah Imam Malik (guru Imam Syafi'i)
Imam Malik: Rezeki itu pasti datang kepada kita walaupun kita tidak berusaha.
Imam Syafi'i : Rizki itu harus dicari
Imam Syafi'i pun keluar rumah, bekerja, kemudian pulang ke rumah gurunya membawakan makanan.  "Ya Guru,  ini aku bawakan makanan dengan melakukan usaha dan dicari."
Imam Malik: Apakah makanan ini untukku?
Imam Syafi'i: Ya
Imam Malik: berarti aku juga mendapatkan rizki ini,  padahal aku tidak kemana-mana.

3 pembagian rizki menurut ulama:
1. Rizki yang sudah dijamin oleh Allah (misalnya udara, kesehatan)
2. Rizki yang harus kita usahakan
3. Rizki yang telah dijanjikan oleh Allah

Kenapa kita harus berusaha? Kenapa kita harus bekerja?

Nilainya jadi berbeda, karena satu dengan usaha, satu dengan usaha.
Surat At-Taubah : 105, yang artinya dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

Bukan hanya masalah kepuasan, tapi Allah, Rasulullah, dan orang-orang mukmin menjadi saksi amal kita. Titik tekannya adalah pada nilai amal yang menjadi simpanan kita di akhirat nanti. Itu menjadi amal, dan yang membuatnya menjadi mulia di sisi Allah.

Amanah itu rezeki atau beban?
Jika dengan amanah itu membuatmu beramal, maka itu merupakan rezeki juga.

Apa yang kita cari dalam amal?
Rahmat dan ampunan Allah untuk bekal masuk surga

Rezeki dalam seluruh hal~
Allah menjadikan seekor burung keluar di pagi hari dalam keadaan lapar. Namun kembali dalam keadaan kenyang.

Barangsiapa di malam hari dalam keadaan kelelahan dalam mencari sesuatu yang halal, maka di malam hari itu dia mendapatkan ampunan Allah.

Ada yang punya penyakit tidak bisa tidur di malam hari?
Kurang lelah, banyak pikiran, galau.
Berbahagialah ketika di malam hari kita dalam keadaan lelah. Atau rezeki-rezeki amanah yang banyak, dan bahkan sampai belum selesai dikerjakan.Karena pada saat itu turunlah ampunan Allah.

Ampunan kunci berbagai macam kunci dari kegalauan, keamanan hidup.

Yang menjadikan hari-hari kita berat, bisa jadi karena kesalahan-kesalahan kita pada Allah.

Bisa jadi kita kelelahan karena motivasi yang salah.

Tidak ada dosa kecil ketika dilakukan dosa kecil yang dilakukan terus menerus.

Imam Syafi'i : dosa-dosaku seperti pasir-pasir di pantai

Ampunan akan menjadi pembuka rezeki-rezeki kita yang lain, sehingga mudah solusinya, mudah langkahnya.

Dalam Surat Al-Fajr ayat 15-16: fa ammal insanu idza mabtalahu robbuhu faakromahu wa na'amahu fayaquuluu robbii akroman... Wa ammaa idza mabtalahu faqodaro alaihi rizqohuu fa yaquuluu robbii ahanan

"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku." Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinaku."

Bukan

Itu bukan menjadi barometer yang benar, jika di orang kaya namun tidak melakukan kewajibannya sebagai orang kaya. 
Ibnul Qoyyim berkata, "fokuslah pikiranmu pada penegakkan kewajiban kita pada Allah. Jangan sibukkan pikiran dengan rizki yang sudah menjadi hak kita."

Jika ditutup satu pintu rezeki, maka akan dibukakan pintu rezeki yang lain.
Syarat :
1.Halal,
2.Kewajiban kita pada Allah tidak kita dzholimi atau abaikan
3.Hubungan kita dengan manusia, tidak boleh ada kedzholiman.
Rezeki dan ajal adalah dua hal yang telah Allah jamin

Pintu ruhiyah
Usaha fisik dan non fisik
*Sedekah* adalah investasi lakukan dengan perencanaan, bukan dengan sisa harta.

Kunci-kunci rezeki:
1. Ketakwaan kita akan melakukan kebaikan
2. Istighfar
3. Berdoa. Ketika kita buka toko, berdoa ya rozzak, ya fattah
4. Silaturahmi
5. Bersyukur

Apa yang kita lihat?
Makna kebaikan. Misteriusnya rezeki. Boleh jadi, saat kamu tertidur lelap, pintu langit terbuka karena doa-doa orang yang kita tolong, orang-orang yang kita senyumi. Jangan remehkan kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan. Banyak jalan yang membukakan rezeki.

Jangan sampai trauma dengan masa lalu. Kita isi keyakinan. Kita tetap beramal. Di sinilah letak kuncinya.

Fastabiqul khoirat!
(Catatan Kajian Sore)

Comments

Popular Posts