Berharap draftmu dibaca dosen pembimbing?

Gambar terkait



05 Oktober 2016, hari Rabu, pertengahan minggu sebelum Jum'at. Teringat, draft skripsi yang masih menganggur di meja dosen pembimbing. Pekan lalu beliau mengatakan akan membaca draft skripsi saya.

"Assalamu'alaikum Ibu. Saya Zulfa mahasiswa THP 2012. Saya ingin membuat janji temu dengan ibu untuk nengambil draft skripsi saya. Bagaimana bu? Maaf menganggu. Terima kasih."

Tak lama kemudian, sebuah balasan singkat saya terima.

"Ya"

Bahagia sekali saya membacanya. Setelah menunggu lebih dari satu bulan, draft skripsi saya dikoreksi. Saya segera bersiap dan menuju kampus. Pesan saya dalam hati, apa yang terjadi nanti jangan kecewa.

Jantung saya berdegup lebih cepat ketika langkah kaki saya mendekati ruangan beliau. "Assalamu'alaikum"
Saya pun masuk dan mengambil kursi di depan meja beliau.

"Mau apa?"
"Saya ingin mengambil draft skripsi saya bu" jawab saya.

Raut wajahnya sedikit berubah dan tangannya melihat handphone kembali. "Lho, bukan untuk diskusi? Draftmu belum saya koreksi"

Sudah siap kecewa kan tadi? Lagipula, ini bukan pertama kali jawaban beliau seperti ini. Ini adalah yang keempat.

"Iya bu. Tidak apa-apa"

"Cerita saja hasilmu bagaimana" pintanya.
Ini juga bukan pertama kalinya draftmu tidak dibuka sama sekali. 

Saya menjelaskan hasil penelitian saya dengan terbata-bata. Nilai TVBN, nilai TPC, dan perbandingannya. Pikiran saya awalnya hanya mendapat draft yang perlu saya perbaiki kemudian pulang. Naif sekali.

"Bagaimana hasilnya bisa seperti itu? Jelek ya. Human error. Disebabkan bahan baku kah, atau prosesnya?"

"Saya mengambil ikan dari tambak langsung bu, sehingga masih segar. Lalu saya proses"

"Berarti prosesnya. Lalu kamu bagaimana menjelaskan sebab-sebab itu nanti? Penelitianmu mau diapakan? Diulang? Coba jelaskan mau diapain penelitianmu?"

Saya terdiam.

"Hasil penelitian saya dari bandeng presto kontrol dan penyinaran tidak menunjukkan perbedaan umur simpan, tetapi menunjukkan adanya pengaruh dari sinar ultraviolet tersebut untuk mengurangi kebusukan bandeng presto bu"

"Iya. Tapi berdasarkan referensi referensi yang lain seperti apa? Kamu pakai berapa jurnal? Coba ceritakan berdasarkan referensi yang kamu baca"

Aku lupa.

"Produk yang saya baca ada krem santan kelapa. Maaf saya tidak bisa menyebutkan jurnalnya bu. "

"Trus mau diapakan penelitianmu? apakah kamu suah siap dengan alasan-alasannya?"

"Saya akan memikirkannya bu.Penelitian saya tetap lanjut dengan hasil yang sudah saya lakukan"

"Kamu itu kalau menjelaskan terputus putus. Saya mau sholat sek, habis itu rapat. Biar cepet gitu lho waktunya"

"Iya bu silahkan"

"kamu masih mau disini?"

"Jika ibu tidak keberatan" Rasanya seperti diusir dari ruangan itu. Akhirnya aku  bangkit dan menunggu beliau di luar sambil menulis apa yang saya sampaikan kepada beliau nanti.

Apa yang salah dari penelitian saya?

Tujuan penelitian saya adalah mengetahui pengaruh sinar ultraviolet terhadap nilai organoleptik, TPC, TVBN, dan kadar air bandeng presto serta mengetahui efektifitasnya dalam memperpanjang umur simpan bandeng presto tersebut. Hasilnya adalah dengan intensitas daya lampu 16 Watt belum mampu memperpanjang umur simpan bandneg presto karena antara kontrol dan bandneg yang sudah disinari memiliki masa simpan kurang dari dua hari, sedangkan jika dilihat dari pengaruh sinar ultraviolet dan lama penyimpanan ruang terhadap nilai organoleptik, TVBN, dan kadar air bandeng presto memiliki pengaruh yang signifikan terutama pada penyimpanan hari ke 3. Jadi, penelitian saya bisa dikatakan berhasil dalam memperlambatt kemunduran mutu bandeng presto.

Saran penelitian selanjutnya adalah pengujian per 6 jam atau 12 jam jika disimpan dalam suhu ruang dan per 24 jam jika disimpan dalam suhu dingin. Kemudian dilakuakn penelitian menggunakan intensitas lampu UV yang berbeda.

Jurnal yang menjadi referensi saya tidak bisa untuk membandingkan masa simpan bandeng presto yang saya teliti karena produknya berbeda. Ada krem santan kelapa, tomat, medium padat, dan ikan kering.

Setelah selesai sholat beliau mempersilakanku masuk kembali ke ruangannya. saya jelaskan hal-ha yang saya tulis tadi.

"Ya, jadi intinya kamu jangan berangan-angan sinar ultraviolet dapat memperpanjang umur simpan bandneg presto. Judulmu sebaiknya yang menunjukkan hasil relevanmu saja"

"Baik bu. Bagaimana jika Pengaruh Sinar Ultraviolet terhadap Nilai Mikrobiologi dan Kimia Bandeng Presto?"

"Terserah kamu saja baiknya bagaimana"

Itulah hasil konsul skripsiku  setelah tiga pertemuan lalu hanya bertemu sebentar, bertanya draft skripsi yang ternyata belum dikoreksi dan akhirnya aku menaruh lampiran laporan yang sudah saya kerjakan, meskipun belum dikoreksi beliau.

23 September: Draft ku ada di tempat paling bawah kayaknya. "O, saya kira kamu sudah sidang. Iya ini nanti saya koreksi ya. kok laporanmu tipis sekali? saya kira ini proposal". "Bukan bu" Saya pun memberikan bab IV dan bab V. Beliau menulis priority di draft skripsi saya. Alhamdulillah. Setelah sekian lama."Minggu depan ya saya coba."
30 September: "Kamu tidak janjian bertemu saya kan?" "Iya bu, saya mau menambahkan lampiran di draft skripsi saya" Setidaknya saya bisa tahu nasib skripsi saya di sana. ternyata belum dikoreksi. 
05 Oktober: "Koreksi di Pak Fahmi dulu saja ya. Nanti ke saya sudah diganti kontennya sesuai judul yang baru. Silahkan ambil draft skripsimu saja"

> <




Comments

Popular Posts