Hapuskan Mental Korupsi
Setiap tahun bangsa Indonesia selalu
merayakan hari kemerdekaannya. Media televisi sibuk menyiarkan pidato
kenegaraan, upacara pengibaran bendera pusaka, dan film mengenang sejarah
kemerdekaan Indonesia. Berbagai perlombaan pun digelar masyarakat, mulai dari
lomba membawa kelereng dengan sendok, balap karung, main egrang, panjat pinang,
makan kerupuk, dan lain-lain.
Umur Indonesia sejak merdeka telah
mencapai 69 tahun. Cukup tua untuk ukuran manusia. Perayaan yang dilakukan selama
satu hari hanyalah sebuah bayangan semu. Makna sebenarnya perjuangan Indonesia
adalah terletak pada 364 hari setelah tanggal 17 Agustus sampai menuju tanggal
17 Agustus berikutnya.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk
mencapai titik keberhasilan cukup berat. Mental bangsa Indonesia ini yang harus diubah, yaitu korupsi dan
praktik suap. Berbagai program dilaksanakan dengan dana yang telah dialokasikan
negara. Namun, uang satu miliyar yang dialokasikan ke desa bisa saja hanya
sampai 500 juta ke rakyat untuk pembangunan. Sisanya terpotong di pejabat
pemerintah dan digunakan untuk pembangunan pribadi.
Pemimpin Indonesia merupakan cerminan
bagi masyarakatnya. Kemajuan bangsa Indonesia bersumber pada semua elemen
negara, yaitu pemerintah dan masyarakat. Pembangunan dalam negara akan berhasil
jika sang pembangun amanah dan masyarakat yang menikmati menjaga fasilitas
dengan baik. Tidak ada uang pelicin,
suap, dan uang siluman. (Zulfa Sania Dasairy)
Diterbitkan di Suara Merdeka, Kamis, 4 September 2014 : Kolom DEBAT
Comments
Post a Comment