Peran Manusia untuk Manusia Lainnya

Sekarag miladhhhh. 18 tahun.... bukan usia anak-anak lagi bukan? Seorang remaja yang berkembang semakin dewasa. Ada seorang teman yang pernah mengatakan. Tua adalah pasti, sedangkan dewasa merupakan pilihan. Maka, tak heran jika umurnya tua, tapi sikap masih kanak-kanak.

Manusia mempunyai peran yang banyak dalam hidupnya. Mari kita hitung. Pertama, dia sebagai hamba Allah, yang memang telah diciptakan untuk suatu tujuan tertentu, yaitu beribadah kepada-Nya.

Kedua, sebagai anak dari kedua orang tuanya. maka, kewajiban dia adalah berbakti kepada mereka. Contohnya selalu mendoakan mereka setiap setelah shalat untuk memohon kesehatan, kemudahan rizki, diampuni dosanya, dan didoakan agar mendapat tempat terbaik di surga-Nya. Selain itu, tidak marah-marah ketika disuruh ini itu. Seringkali kita harus bersabar atas tingkah laku mereka, apalagi bagi orang tuanya yang sudah lanjut usia. Kirim surat kepada mereka, sms, . Hanya bertanya apa kabar tentu sudah membuatnya bahagia karena anaknya masih peduli terhadapnya. Seringkali, remaja ataupun pemuda yang telah tumbuh sempurna, merasa tidak butuh  orang tuanya lagi. Mereka lebih memperhatikan pacar. Pagi siang sore terus di sms. ‘lagi ngapain yang?’ ‘ udah makan belum?’ ‘makan pakai apa siang ini?; :met bobo yaaa. Mimpiin aku ya sayang’. Paling-paling kalau urusan duit sudah habis and limited baru menelepon orangtuanya. Ck..ck....

Ketiga, peran dia sebagai seorang adik atau kakak. Bagaimana dia memposisikan diri sebagai contoh yang patut ditiru oleh adikya, menjadi sosok penyayang, sosok pemberani dan pegayom jika orangtua tak ada. Sedangkan sebagai adik, dia bisa menjadi yang peduli kepada kakaknya, sayang kepada saudaranya, dan bisa diandalkan.

Keempat, peran dia di masyarakat. contohlah jika dia berorganisasi. Bagaimana peran dia terhadap amanah yang dipegangnya. Apakah dia sudah cukup memberikan kontribusi? Apakah diinya telah bertanggung jawab terhadap amanah yang diberikan? Apakah dia sudah bermanfaat bagi masyarakat? sikap disiplin, tepat waktu, jiwa kepemimpinannya, akan terlatih pada saat dia berorganisasi.

Kelima peran dia sebagai istri kalau dia sudah berumah tangga. Melayani suami dengan baik.  Dia harus memanaje urusan rumah tangganya, seperti membersihkan rumah, mencuci, dan lain-lain.

Keenam, sebagai ibu rumah tangga. dia harus menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya, menjadi sosok teladan, pelindung, pendidik, dan penyayang bagi anak-anaknya. Jika dia bisa mendidik anak-anaknya menjadi insan yang sholeh, maka kelak dia akan menjadi tabungan bagi kedua orang tuanya.

Tapi.... berhubung saya masih 18 tahun, peran saya baru sampai nomor 4. Semoga saja saya bisa berperan sebagaimana peran saya seharusnya. Teringat sebuah pesan dari Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Semoga saja ketika saat kita telah tiba untuk menghadap-Nya, kita telah mempunyai amal yang tetap mengalir walaupun kita telah tiada. Tiga amal tersebut adalah: ilmu yang bermanfaat, amal jariyah, dan anak yang sholeh. Amiin..

Comments

Popular Posts