Childish, OK Ga Ya?

Perjalanan menuju kedewasaan tak dapat dipungkiri harus tetap dilewati seiring bertambahnya umur. Tapi seringkali kedewasaan itu belum dimiliki oleh segenap orang. Boleh jadi umur mereka bertambah, tapi pikiran tetap kekanak-kanakan.

Tua adalah takdir, tapi dewasa adalah pilihan.

Ungkapan ini tentu mewakili realita ini. Well, perbedaan itu memang selalu ada. Dan itulah yang menyebabkan harus adanya sikap saling memahami. Disitulah letak kedewaaan. Menghapus ego demi kemaslahatan orang banyak yang sering diawali oleh rasa rela berkorban untuk mengalah. Mengalah untuk menang.

Kita tidak dapat menyalahkan mereka yang punya sikap kekanak-kanakan, karena bisa jadi merekalah penghibur sejati. Dikala semua orang mumet, pusing dengan berbagai masalah hidup yang semakin lama semakin rumit, orang-orang dengan sikap childish datang dan membuat semua itu jadi joke. Membuat semua itu jadi ringan. Sikap serupa yang ditunjukkan anak-anak.

Tapi kita tidak boleh naïf, karena kehidupan tidaklah sesederhana dunia anak-anak yang hanya bermain dan belajar. Dunia itu kompleks seiring kita paham dengan jati diri kita sebenarnya. Kewajiban-kewajiban yang mesti dilaksanakan, maupun hak-hak yang harus kita dapat.

Belajarlah menjadi dewasa karena itu perlu. Dewasalah walau tanpa menghilangkan beberapa sifat anak-anak kita. Karena childish itu tak selamanya dapat membantu, justru jadi masalah. Dewasalah sehingga kita dapat berpikir, hidup ini tidak hanya untuk kita tapi juga untuk manusia lainnya. 

08 November 2011

Comments

  1. Setuju,
    Tapi terkadang sifat kekanak-kanakan itu juga diperlukan.
    Apalagi oleh perempuan.
    =)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts