Rencana


"Genggam tanganku ya. Tolong ajak aku ke tempat istimewa yang pernah kamu datangi," aku menatapnya lembut. 

"Nggak ah, mending ke tempat baru aja. Rugi di gua ke tempat yang sama dua kali," sahutnya.

Aku cuma bisa mengerucutkan bibir.


-_-_-_-_-_-_-


Pasporku sejak 2015 hingga habis masa berlakunya tak pernah digunakan. Dapet beasiswa dan shorcourse ke luar negeri belum kesampaian. Mau jalan-jalan ke luar negeri juga belum bisa karena tabungan masih jauh dari cukup. Trus mikir, mending buat yang lebih urgent. Ngga usah jauh-jauh deh, jalan-jalan di dalam negeri juga jarang. Mager, ngga ada waktu, dan ngga ada temen. Alasan banget kan. Menikah di usia 22 tahun juga belum terlihat hilalnya. Itu tiga keinginanku yang belum tercapai.

Jika kita berhenti di sini, dan hanya melihat apa yang belum kita raih, maka kebaikan-kebaikan yang kamu peroleh akan tertutup. 

Berapa banyak yang menginginkan kuliah di universitas negeri ternama ibu kota? ribuan. Kamu salah satunya. 

Menikmati masa kuliah dengan berorganisasi, nongkrong-nongkrong bermanfaat sama temen-temen. Itu bisa kamu nikmati juga, tanpa harus berpikir bekerja sampingan untuk menopang hidup. 

Lulus kuliah dengan predikat cumlaude, Allah takdirkan juga untukmu. 

Banyak yang menginginkan bekerja setelah lulus kuliah, tapi sedikit yang langsung bekerja dengan gaji cukup tinggi untuk seorang fresh graduate. Kamu salah satunya yang dapat. Bisa bantu keluarga. 

Allah bantu juga dalam pekerjaanmu. 

Kamu hidup sampai umur 26 tahun saja adalah keajaiban!

Ada banyak waktu di mana kamu bisa saja tiada. Saat kamu dilahirkan, saat kamu tenggelam di bak mandi, dan waktu-waktu yang bisa saja berbahaya tapi Allah masih selamatkan hidupmu. 


-_-_-_-_-_-


Bagaimana aku bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar?

Untuk berterima kasih atas kesempatan yang Allah telah berikan untukku.

Banyak orang bilang kalau aku itu pekerjaannya guru, padahal bukan. Aku harus punya skill yang bisa berguna di masyarakat. Yang bisa aku bagi secara gratis. 

Kalau orang yang sudah berpengalaman di masyarakat:

1. Jadi Ibu RT, pengurus RT, atau gabung PKK nya mungkin ya. 

2. Buka TK, PAUD, atau tempat les untuk anak-anak. 

3. Gabung Ibu-Ibu majelis taklim, jadi ustadzah

Lini apa yang akan kupilih?

1. Entrepreneur expert yang bisa scale up bisnisnya. Gabung jadi pengurus UKM Bojonggede dan bisa berbagi dengan yang lainnya. Mengelola mentoring pengusaha. (bermanfaat dalam peningkatan ekonomi masyarakat)

2. Berpartisipasi dalam Bank Sampah Asyik Bojonggede, (bermanfaat untuk lingkungan)

3. Gabung ibu-ibu majlis taklim

atau

3. Mengelola mentoring SMA/SMK di Bojonggede (akan lebih mudah jadi guru di sana, tapi aku kan ga mau jadi guru ya). Kalau aku jadi penulis, trus ternyata bukuku bisa masuk ke mereka dan berguna, ini juga lebih dari cukup daripada harus berbicara di depan. 

Lucu ya, padahal aku juga belum tau bakal menetap di mana. Udah buat bisnis di Bojonggede, sekalian beli rumah aja di sebelah ya. Fix jadi menetap di Bojonggede ini mah.


-_-_-_-_-_-


"Yuk, siap-siap. Bawa baju secukupnya yang nyaman dipakai. Kita akan pergi. Ga jauh sih, masih di Jakarta," ajaknya. 

"Kemana?" tanyaku heran. Ga biasanya dia ngajak pergi. 

"Ke tempat yang mau kamu datangi. Mulai dari kepulauan seribu dulu ya. Nanti kalau ada rejeki lagi, kita ke Karimun Jawa, Derawan, atau bahkan ke Raja Ampat."

Mataku membesar. Alhamdulillah.

Ya, jalan-jalan itu cuma bonus, bukan tujuan hidup kita. Hidup kita banyaknya ya di waktu yang kita habiskan sehari-hari. 

Aku titip mimpiku ya Allah. 


Comments

Popular Posts